Begini ceritanya. Saya dan tim kantor di Jakarta minggu lalu dapat tugas seru: meeting sambil short getaway ke Magelang. Pilihan kami jatuh ke Kedai Bukit Rhema. Kenapa di sana? Alasannya praktis banget. Tim butuh meeting dekat Candi Borobudur yang bisa mencakup semuanya: mengejar sunrise, rapat santai di ruang indoor, sarapan enak, baru lanjut seru-seruan bareng. Mungkin kamu juga butuh pola yang sama: datang pagi-pagi, rapat efektif, tapi tetap dapat pengalaman lokal yang berkesan tanpa bikin jadwal berantakan.
Jujur saja, memilih Magelang itu sudah setengah kemenangan. Ritmenya yang tenang dan Borobudur yang megah itu memberi nuansa yang pas untuk menyatukan visi tim. Nah, Kedai Bukit Rhema ini seperti jembatan antara suasana alam bukit Menoreh dengan fasilitas yang cukup rapi untuk urusan kantor. Hasilnya, satu hari di sana terasa padat, tapi sama sekali nggak melelahkan.
Candi Borobudur
Perjalanan kami dimulai pagi buta. Karena lokasinya cuma beberapa menit dari kawasan Candi Borobudur, tim bisa mengejar sunrise dulu. Kami sengaja konvoi dari titik kumpul di area Borobudur biar nggak kena macet pagi. Akses ke sana juga gampang, mau pakai mobil, van, atau bus kecil pun bisa masuk.
Setelah puas menikmati matahari terbit dan sesi foto wajib, kami langsung meluncur ke Kedai Bukit Rhema. Di sana, sudah menunggu sarapan andalan mereka: Bakmi Djowo. Ini penyelamat suasana hati banget. Setelah kena udara dingin pagi, menyantap bakmi dengan rempah Jawa yang hangat itu rasanya pas. Ada pilihan goreng, nyemek, atau kuah, jadi semua bisa pilih sesuai selera. Perut nyaman, mood tim langsung naik, dan sesi rapat pagi pun jadi lebih lancar.
Sambil menunggu giliran sarapan, sebagian dari kami memanfaatkan fasilitas kamar mandi yang tersedia untuk bersih-bersih. Jumlahnya memang terbatas, jadi kami atur giliran per kelompok kecil biar efisien. Saran saya, siapkan saja kantong perlengkapan mandi yang ringkas biar cepat.
Ruang Meeting
Masuk ke sesi rapat, kami menggunakan ruang Semi outdoor di Joglo Naruastu mereka. Ruangannya nyaman dan fleksibel, pas sekali untuk tim kami yang sekitar 20-an orang. Bisa diatur model U-shape namun akhirnya kami rubah di detik terakhir dan ternyata di bantuin dong sama mereka jadi lebih enak untuk diskusi mereka juga bisa setting model kelas kalau mau presentasi. Fasilitas seperti proyektor, sound system ringan, dan colokan juga lengkap. Tapi, untuk jaga-jaga, ada baiknya kamu tetap bawa file cadangan dan adaptor sendiri, ya. Udaranya sejuk, jadi kami bisa fokus tanpa gangguan.
Booking Kedai Bukit Rhema
Sebenarnya mereka punya ruang meeting ada beberapa tempat, kalau kamu mau check bisa lihat di websitenya langsung Kedai Bukit Rhema, atau social medianya atau tanya tanya aja sama Mba Dinda di 085725779520 . Kamu bisa check juga review video youtubenya disini :
Setelah dua sesi rapat yang diselingi coffee break, agenda yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kami langsung diajak berkeliling desa dengan VW Tour. Ini bagian terbaik untuk membangun kedekatan tim. Melewati kampung-kampung, hamparan sawah, dan berhenti di beberapa titik foto yang keren, suasananya santai dan penuh tawa.
Tidak berhenti di situ, kami juga diajak belajar hal baru. Sebagian tim ikut edukasi pembuatan gula jawa, melihat langsung proses dari nira hingga dicetak. Sebagian lagi berkunjung ke tempat budidaya jamur lokal. Ini bukan cuma jalan-jalan biasa, tapi memberi inspirasi baru, apalagi untuk tim pemasaran atau produk yang butuh cerita otentik dari lapangan.
Oleh Oleh Daun Bukit
Menjelang sore, sebelum kembali, kami mampir ke Daun Bukit. Ini semacam one-stop solution untuk urusan oleh-oleh. Pilihan produk lokal dan merek kreatif ada di sini, jadi tim tidak perlu repot berpencar cari buah tangan. Semua praktis dalam satu atap.

Kalau saya rangkum, seharian penuh itu alurnya begini:
- Pagi: Kejar sunrise di sekitar Borobudur, lalu ke Kedai Bukit Rhema untuk sarapan Bakmi Djowo dan bersih-bersih.
- Siang: Fokus rapat di ruang indoor, lalu lanjut VW Tour keliling pedesaan.
- Sore: Ikut sesi edukasi gula jawa atau jamur, ditutup dengan belanja oleh-oleh di Daun Bukit sebelum pulang.
Intinya, perjalanan ini sukses karena perencanaannya matang tapi tetap fleksibel. Kuncinya ada pada manajemen waktu—beri jeda 10-15 menit antar sesi—dan selalu punya rencana B jika cuaca tidak mendukung. Yang terpenting, saat berkeliling desa, jangan lupa untuk selalu menghormati warga lokal. Sedikit interaksi dan belanja produk mereka akan memberi dampak besar bagi ekonomi setempat.
Jadi, kalau tim kamu mencari paket lengkap untuk rapat kerja yang berkesan di Magelang, pengalaman kami di Kedai Bukit Rhema ini bisa jadi contekan yang pas. Meeting di Magelang ? Kedai Bukit Rhema salah satu opsi terbaik, bukan di bayar ya, tapi bentuk terimakasih karena pegawainya yang mantap banget melayaninya!